Minggu, 14 Desember 2014

Fokus sekolah atau....

Honestly, i confused.

#eak.. cukup kece sebuah blog yang sudah beberapa detik lamanya saya tinggalkan untuk lahir kembali di awali oleh kata-kata bahasa inggris.

Yap.
Sesungguhnya saya bingung.
bingung banget.
sampai terkadang dimana tempatnya selalu terfikir.
Hm...

Fokus Sekolah atau Fokus yang lain?
Jadi begini...

Akhir-akhir ini saya sedang keranjingan menjadi aktivis. tentunya menjadi aktivis bukanlah hal yang sangat mudah. Mudah yang jelas dalam urusan waktu dan prioritas.
seringkali aktivis disibukkan oleh banyak kegiatan dan oleh sebab itu maka prioritas terhadap suatu hal semakin berkurang.

Itulah yang saya hadapi. sekarang ini tepatnya saat kelas 2 SMA, masa aktiv saya dalam berkegiatan tampaknya sedang melejit. terang saja karena banyak sekali kegiatan yang saya ikuti.

Ada kegiatan Indonesian Students Unite, Duta IM3, Green Generation purwokerto, Osis, Suryakanta, Cosstova, photobugs, dan banyak lagi. belum juga ditambah tugas dan ulangan.
Huaa.. rasanya ingin mati saja diri ini.

Terjadang sering berfikir, ngapain ya saya capek-capek kegiatan kaya gitu dan gak pentingin belajar seperti anak yang lain.

Seringkali beberapa mapel pelajaran saya tinggalkan hanya untuk kegiatan aktif sana-sini. namun beruntung karena ini semua membuahkan hasil.
jiwa sosial saya semakin berjalanya waktu semakin meningkat. Alhamdulillah.

Disini, jelas saya berfikir kalau sekolah merantau di Purwokerto tidak semata untuk bersekolah ; belajar, mengerjakan tugas, dan pulang. tetapi untuk meningkatkan eksistensi dan esensi.

Menurut saya, nilai dapat diraih dimana saja. tapi pengalaman tidak semata. Pengalaman jauh lebih berharga dari apapun. maka saya untuk sementara waktu lebih fokus menjadi aktivis. semoga kedepanya bisa selalu fokus kegiatan positif yang lebih bermanfaat. amin.

Namun banyak yang kontra dari yang saya lakukan. Salah satunya mamah.
beliau sangat bangga dari apa yang saya kerjakan.
beliau jelas bangga dari prestasi yang saya raih. seperti menulis, ikut kegiatan nasional, bahkan bisa jalan2 ke bali gratis.
tapi tetap saja namanya orang tua tidak lepas dari cerewetinitas. haha..

Meskipun saya aktif tetap saja mamah selalu meminta saya untuk aktif sekolah dan mendapatkan nilai bagus.

"Ayo billy, kamu harus belajar. nilai kamu harus bagus!" kata Mamah.

Okelah saya terima.
hal itu semata-mata untuk mendapatkan kulaih yang bagus nantinya. ya kan?
tapi, apakah kemudian berfikir..
nilai tidak ada artinya sekarang. banyak teman-teman yang mencontek(hm.. termasuk saya masih mencontek, nggak muna kan? :p) dan banyak juga nilai yang di manipulasi. lantas apa bedanya nilai?

Toh nilai tak bergantung pada kesuksesan seseorang kan?
Sekarang saja misalkan saya masuk perguruan tinggi yang bagus. apakah akan menjamin sukses? tidak besar.
bukankah banyak orang yang lulus S2 namun tidak bekerja?
lebih banyak orang yang terpakai karena lapang pengalaman. bukan lapang nilai.

ohya ..
pernah suatu kali mamah juga berkata, "Mamah yakin billy akan jadi orang hebat nantinya. sudah terlihat dari karya billy sekarang.."
Nah pasti bisa berkata seperti itu karena penglaman billy yang banyak dapat membuka sektor pekerjaan yang besar bukan?
banyak relasi apalagi!

Lantas dari situ kenapa mamah (dan banyak orangtua lainya) masih berfikirian untuk anaknya mendapatkan nilai yang bagus?
Hey sadarlah, nilai sekarang bukan segalanya. Proses yang membawa kita menuju kedewasaan dengan lapang pengalaman.
hal itu juga yang membuatku semakin yakin untuk menjalani hidup.

Yakinlah hidup ini butuh proses. tidak semua orang memiliki keahlian di bidang masing-masing. terkadang saya iri bila ada yang mendapatkan penghargaan sementara saya tidak. namun saya yakin suatu hari nanti saya akan mendapatkan yang lebih darinya.
Karena disitu saya selalu berusaha untuk fokus yang saya bisa agar dapat berkarya untuk Indonesia.

Purwokerto, 14 Dec. 2014.

3 komentar:

  1. As long as it's positive, whatever we can do, just do it! Let's keep inspiring and shining! :)

    BalasHapus
  2. IPK ku hanya dua koma, Billy. Angka yang malu-maluin orang tua banget. Angka yang kalau orang normal melihatnya dengan "Bodoh banget kuliah tinggi-tinggi, IPK cuma dua". Tapi aku gak ambil pusing. Toh banyak mahasiswa yang hidupnya cuma dapat IPK, tapi gak dapat banyak hal dan pengalaman yang aku dapat. Aku menang banyak.

    Yang penting selesaikan. Dapat ijazah. Dapat nilai. Soal jadi hebat, gak ada pelajarannya di bangku sekolah.

    BalasHapus
  3. Laras : Yap thankyou laras :)

    Pungky : Setuju banget kak! Nilai sama pengalman jauh berharga pengalaman. kita sudah lebih dulu menang pengalaman!

    BalasHapus

Silahkan berikan komentar anda di Postingan ini tanpa mengundang SARA dan Pornografi ya sahabat! ^.^