Selasa, 14 Oktober 2014

Sinopsis : Bekisar Merah karya Ahmad Tohari

Judul sinopsis : Bunga Sakura Di Balik Senja
Sinopsis karya : Billy Briliant

Judul buku : Bekisar Merah
Karya : Ahmad Tohari

Mentari tak luput menyinari sebuah desa di sudut nirwana kota. Di ufuk pagi, semburat jingga memudar seiring kicauan burung yang bersenandung indah. Sebuah senyum tersirat sumringah dari wajah para petani desa. Tak luput kehadiran para penderes yang selalu bersenandung merdu di atas pohon kelapa nan tinggi. Sedikit kias senyum dari mereka agaknya membuat pagi semakin terasa nyata dengan harapan-harapan yang kian bermekaran.
Karangsoga menjadi kisah nyata jalinan kasih sayang sepasang keluarga kecil yang selalu tersenyum sedia kala. Sedikit uang yang mereka miliki sangat berarti. Tak untuk membeli kebutuhan yang menggunung layaknya pejabat kota, tapi yang mereka pikirkan hanya keuangan untuk makan hari ini. Betapa tidak, Sepasang suami istri yang belum di karuniai momongan—Darsa dan Lasi hidup dengan sekadarnya. Beruntung sebuah hunian reyot menjadi istana luar biasa bagi keduanya. Tak perlu kolam renang menjadi sanjungannya, untuk menikmati malam pertama pun terasa bagai di surga, bukan?.
Darsa seorang Penderes selalu setia melenggangkan langkahnya menjajaki rerumputan yang masih terbasahi embun. Menatap sebuah pohon kelapa dengan dedaunan yang tersemat rindu di setiap waktu. Menjalin kasih pernikahan dengan Lasi adalah suatu yang menakjubkan. Betapa tidak, Darsa yang bertubuh kekar mampu memiliki Lasi yang berwajah putih dengan mata sipit. Khas orang jepang, warga bilang. Tapi memang itu adanya. Lasi dengan rambut panjang yang selalu mendayu-dayu itu memang keturunan Jepang. Namun, masa kecil Lasi selalu di jauhi teman-teman pribumi karena Lasi berwajah jepang. Beda dengan teman-temannya yang berwajah hitam manis dengan lesung pipit menjadi indahnya senyum.
Satu waktu dikala rintikkan air mengalun syahdu melukis kisah romantika di sebuah jendela sudut rumah Lasi. Wajahnya di baluti kecemasan. Entah apa yang menjadikannya cemas. Padahal hujan selalu membuatnya tenang. Lasi merasa ada yang janggal. Sebuah kabar buruk menimpannya. Seorang warga mengabarkan bila Darsa baru saja jatuh dari pohon kelapa saat menderes. Jantung Lasi terasa dihantam tombak raksasa dari negeri neptunus. Air mata tak dapat di bendung lagi. Ketulusan hati Lasi terasa ketika sehari-harinya hidup untuk merawat Darsa yang sakit. Lemah syahwat menyergap tubuh Darsa setelah kejadian kelam itu, dan tak jarang pria itu buang air kecil dimana saja. Sedikit uang yang dimiliki Lasi tak menjamin suaminya di bawa ke Rumah sakit. Maka dari itu, jasa seorang tukang Pijat di desanya sangatlah berjasa. Darsa yang dipijat setiap hari rupanya membuahkan hasil yang bagus. Kondisinya semakin baik.
Darsa yang baru sembuh membuat perasaan Lasi senang. Namun entah apa yang terjadi, ketika kebahagiaan tersirat dari wajah mereka, desas desus yang tak enak menimpa Lasi. Dikabarkan bahwa Darsa menghamili anak tukang pijat. Rupanya memang saat sembuh, Darsa diminta untuk mencoba kejantanannya kepada anak tukang pijat itu. semua berulah dari akal licik si tukang pijat yang menginginkan Darsa mengawini anaknya.
Sebuah rasa sesal, rindu, haru, sendu, bahkan tabu menyelimuti perasaan Lasi seiring merangkak meninggalkan Desa nan romantika itu. Lasi meninggalkan kampung tercinta tanpa seorang yang tahu.  Dilema dalam hidupnya semakin membuatnya parau dalam melangkah. Tak memiliki tujuan yang pasti, Lasi pun memulai perjalanan tak pasti itu dengan menumpang truk pengantar gula merah. Ketika supir dan kernet itu berhenti di warung makan langganan mereka, membuat Lasi memutuskan untuk tinggal di Warung makan. Betapa senang hati Bu Lanting—pemilik warung makan, memiliki Lasi yang telah di angkat menjadi anaknya.
Lambat laun, kehidupan Lasi bersama Bu Lanting berangsur mulus. Tampak seperti anak dan ibu yang meminang kehidupan sederhana. Rahasia dibalik itu semua, rupanya Bu Lanting memiliki niat lain. Untuk membalas hutang budinya, Bu Lanting pun menyerahkan Lasi yang berparas cantik kepada seorang perempuan yang rupanya mucikari untuk kalangan pejabat.
Berbadan gemuk dengan perut buncit dan sudah berumur, sebut saja Handarbeni, seorang bapak yang berhasil memperistri Lasi menjadi gundiknya. Kehidupan Lasi yang semula sederhana seakan bermetafora menjadi orang kaya. Lasi hidup dengan harta berlimpah, dandan sudah mempersolek mukanya, dan perhiasan menambah keanggunannya.
Lambat laun, perjalanan Lasi yang semakin mewah mempertemukannya dengan Kanjat—teman masa kecilnya. Kanjat seorang pemuda yang sudah sukses dengan sekolahnya. Yang dahulu selalu bisa membuatnya tersenyum untuk menghibut Lasi setiap waktu. Waktu mempertunjukan kisah cinta mereka yang bermula dari masa kecil. Kanjat sudah mengetahui betapa sendu nasib Lasi kini. Diantara belenggu jarak yang tak terlampaui lagi, kisah masa kecil mereka yang menuai rindu. Tersemat benih-benih kasih sayang antara mereka berdua yang telah tertitip oleh waktu.
Sementara hidup Lasi yang semakin terombang-ambing oleh perantara pria yang ingin memperistrinya, Kanjat segera saja membawa kabur Lasi untuk memulai kehidupan yang baru. Menata sebuah perasaan yang dahulu sirna, dan menampilkannya lagi. Membuat hidup semakin indah dengan nostalgia-nostalgia lama. Saat itu pula, Kanjat melangkahkan kaki bersama Lasi dalam sebuah tanggung jawab yang besar. Cinta sejati mempertemukan mereka untuk jalinan kasih kedepannya. Kanjat bertanggung jawab dalam urusan bersama Lasi, begitupula urusan Harta. Kanjat pula yang mencarikan Lasi seorang pengacara sembari Lasi mengandung anaknya. Kehidupan bahagia berangsur indah saat cinta sejati selalu menyesap dikala sepi menanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda di Postingan ini tanpa mengundang SARA dan Pornografi ya sahabat! ^.^