Selasa, 14 Oktober 2014

Essay : Kenakalan Remaja

      Essay oleh : Billy Briliant

      Masa Remaja dimana sebuah momen ketika seorang anak yang tengah merangkak membuka lembaran baru dikehidupannya. Remaja sudah tidak asing lagi dengan segala hal yang berbeda dari biasanya. Dimana usia remaja ialah suatu proses perubahan dari masa kanak-kanak menjadi lebih matang. Usia remaja memang wajar dengan labil dan terbentuknya sikap yang baru. Pada fase ini, mereka juga sudah mulai meng-explore diri dengan hal yang baru.
      Meski demikian, beranjaknya usia pada remaja dan juga perubahan pola pikir yang mereka miliki tidak menutup kemungkinan akan adanya sebuah proteksi diri yang dilakukan orang tua. Peran orang tua dalam pembentukan jati diri seorang remaja sangat dibutuhkan. Namun itu berarti tidak menutup kemungkinan untuk remaja bermetafora menghirup sebuah kebebasan.
    Cinta, salah satunya. Perasaan suka ini tidak berarti lebih bagi para usia tua. Usia remaja wajar saja bila mengenal arti cinta. Dimana itu memang sudah menjadi hal yang biasa untuk anak remaja khususnya untuk anak SMA. Namun dibalik kebebasan itu tak menutup kemungkinan, di jaman seperti ini masih ada orang tua yang mengekang anak meskipun sudah remaja.
     Kontrol diri dari orang tua memang dibutuhkan agar anaknya tetap dalam lini yang baik. Namun bila hal itu sudah menimbulkan tekanan, maka akan berakibat fatal bagi mental si remaja. Oleh sebab banyaknya perlakuan orang tua yang terlalu mengekang justru membuat remaja semakin keras menolak secara diam-diam.
   Tak sedikit kasus yang muncul di kalangan remaja mengenai pacaran diam-diam. Hal itu terjadi karena banyaknya larangan yang diberikan orang tua pada si remaja untuk tidak mengenal hubungan cinta di usianya. Padahal teman-teman sebayanya sudah tak asing lagi dengan yang namanya berpacaran. Justru hal itu membuat tekanan pada si remaja.
Tujuan yang diberikan orang tua pada anak memang baik. Mungkin saja agar muda-mudi tetap fokus sekolah dan produktiv dalam berkarya? Bisa jadi. Namun itu semua tergantung pada remaja yang memiliki potensi dalam berkarya. Semuanya akan timbul keinginan yang kuat untuk tetap berkarya pada remaja itu bila memang sudah pada waktunya.
Meski demikian dengan pengekangan orang tua kepada remaja yang terlalu berlebihan tidak semuanya berjalan lancar. Bahkan sebagian besar banyak sekali remaja yang justru semakin kuat untuk menahan dirinya agar tidak dibatasi dalam bergaul. Hal itu membuat banyaknya remaja yang berbohong kepada orang tua untuk mendapatkan kebebasan.
Alangkah lebih baiknya jika orang tua bersikap lebih terbuka dengan para remaja agar selalu terjalin komunikasi yang baik. Hal itu tidak berarti orang tua membebaskan anaknya dalam bergaul, tetapi tidak membatasi namun masih berada dalam pengawasan. Menjadi remaja yang sewajarnya memang dibutuhkan demi berlangsungnya mental dan prestasi seorang remaja.
Hal itu akan berdampak baik untuk kedepannya. Banyak sudah remaja-remaja yang tumbuh dengan berbagai prestasi karena peran orang tua yang selalu ada disampingnya. Remaja yang aktif, berprestasi, dan berkarakter tidak lepas dari peran orang tua yang baik.

np: essay ini saya buat untuk persyaratan seleksi ISUnite.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda di Postingan ini tanpa mengundang SARA dan Pornografi ya sahabat! ^.^