Oleh : Billy Briliant
Aku terpaku menatap layar laptopku. Terdiam sedari tadi
dan sesekali kutekan mouse yang tergenggam ditanganku. Aku memperhatikan
beberapa info dan ada sebuah info yang membuatku sangat tercengang. Hatiku tiba-tiba
berdetak kencang seakan melihat ada sebongkah emas yang tiba-tiba terjatuh
dihadapanku.
Info tersebut berisi ajakan casting bermain film yang
nantinya akan ditayangkan di acara Go Go
Chibi dalam stasiun Antv. Tentu saja aku tidak akan meninggalkan kesempatan
berharga itu. lagi pula, selama ini aku menjadi penonton setia acara tersebut. Lumayan
lah, kesempatan ini akan kucoba untuk mengasah kemampuanku dalam ber-acting di hadapan layar kaca seluruh
pemirsa indonesia.
Shooting akan berlangsung di purwokerto bersamaan dengan
hari show Cherrybelle di Purwokerto. Ya, Crew
Antv memang tiba di purwokerto bersama dengan rombongan Cherrybelle yang akan
mem-beautiful kan kota purwokerto
ini.
Hidup tanpa restu orang tua memang tidak akan berjalan
lancar. Aku pun demikian, aku yang akan melihat konser istimewa Cherrybelle dan
mengikuti shooting tentunya harus meminta izin kepada orang tua. Berhubungan
dengan sibuknya masa pilkada, mamah langsung saja menolak permintaanku itu.
tetapi, berbekal nekatku untuk pergi diantar kakak, akhirnya mamah mengizinkan
aku untuk pergi ke purwokerto. Tak sungkan pula, mamah mencarikan supir untuk
mengantarkanku selama pulang pergi. Yuhu! Akhirnya hati mamah bisa luluh juga.
***
Terik disiang itu begitu menyengat.
Bila saja aku terus berdiri menghadap terik, bisa-bisa habis sudah terbakar
ubun-ubunku. Ketika sampai dirumah, tiba-tiba aku teringat dengan acara yang
aku miliki siang ini. Shooting! Yap, tepat sekali! mengingat hal itu, seluruh
lelahku seakan luntur terbawa semangat. Aku langsung mengganti pakaian dan
mempersiapkan barang yang akan kubawa. Tak lupa pula, satu lembar tiket konser
yang begitu berharga bagiku.
Tanpa pikir panjang, mobil pun
melaju. Perjalanan memakan waktu beberapa jam. Hingga akhirnya tepat pukul tiga
sore, aku tiba di sebuah halaman Horison Hotel. Dari depan, sudah tampak
terbentang jelas gambar sembilan gadis dengan pose indah yang tak lain adalah
cherrybelle.
Begitu mendatangi lokasi, aku hanya
terdiam karena suasana masih tampak sepi. Teman-teman yang aku hubungi lewat Twitter pun samar-samar tak tampak
batang hidungnya. Suasana hotel tidak dipadati banyak Twibies. Lagi pula, konser dimulai jam 7 malam. Tapi, berhubung ada
shooting, aku pun datang lebih awal.
Akhirnya, aku melihat beberapa orang
sebaya denganku tepat di depan pintu hotel. Langsung saja aku bergabung dengan
mereka. ya, mereka adalah teman-teman yang aku kenali dari Twitter. Rupanya
mereka tengah menanti kehadiran Kru Antv.
“Sudah ketemu Kak Arci?” tanyaku
kepada perempuan berbaju merah. Oya, Kak Arci adalah Producer Antv yang mengajak Twibies purwokerto untuk shooting.
“Belum nih, katanya sih, lagi mau nyamperin kita!” jawab perempuan yang
bernama Athirah.
Aku hanya mengangguk. Tak lama dari
itu, datang Kru Antv. Ada dua orang Cameraman,
satu pemegang Mic panjang, Sutradara, dan Kak Arci sendiri sebagai Produser.
Melihat mereka tiba, segera kami berlari mengerumuni mereka.
“Kalian Twibies Purwokerto yang akan
Shooting Go Go Chibi, kan?” tanya Kak
Arci menghadap kami. Kami semua tersenyum. “Benar sekali kak!” jawab kami
bersemangat.
“Baiklah, kalau gitu, kita cari
tempat yang bagus ya untuk Shooting!” ujar Kak Arci yang kemudian melangkah
menuju taman di depan hotel. Setelah mendapat tempat yang bagus, kami semuanya
berbasa-basi terlebih dahulu.
“Langsung saja ya, kalian sekarang
baris berjajar yang rapih, oya, kalian bentangkan juga Banner yang kalian bawa
ya!” komando Sutradara yang bernama kak Irvan. Kami semua mengangguk mengerti.
“Nanti kalian saat di shooting berkata seperti ini, ‘Kami adalah ... Twibi
Purwokerto! Saksikan Go Go Chibi berikut ini. Chibi ... Chibi ... Hak Hak Hak
Hak!’ harus kompak dan bersemangat ya!” perintah kak Irvan.
Kami mulai mencoba mengingat apa
yang diberi tahu kan kak Irvan tadi. Akhirnya, Shooting akan dimulai.
Camera
.... Rolling ... and ... Action!
Dihadapan dua buah camera, kami
semua tersenyum dan menyeruakan kata-kata tadi. Untuk kali pertamanya, kami
masih acak-acakan. Ada yang berkata ini, itu, ah pokoknya tidak karuan.
Akhirnya, adegan itu diulang hingga lima kali! Semakin kesini, adegan semakin
kompak dan pada bagian akhir, adegan bagus pun didapat! Yeah, akhirnya satu
adegan selesai juga.
Berikutnya, Kak Arci memilihku dan
beberapa Twibi untuk beracting. Rupanya, Shooting Go Go Chibi ini lebih
diutamakan jenaka dan keluguan dari para pemainnya. Untuk adegan selanjutnya,
Kak Irvan memintaku dan Kak Ajidh untuk menarikan sebagian dance cherrybelle.
Beberapa pengarahan dijelaskan dengan detail. Sesekali aku bertanya mengenai
adegan dalam beracting. Setelah beberapa penjelasan, akhirnya aku dan Kak Ajidh
berdiri menghadap camera.
Camera
... Rolling ... and ... Action!
Aba-aba telah dimulai. Aku langsung
menarikan gerakan di lagu Beautiful dengan kompak. Ditengah riangnya kami
menari, tiba-tiba datang seorang perempuan yang mengusik kami. “Ini kan udah
sore, kok kalian masih main-main sih?” kata perempuan itu dalam beracting. Dalam
acting ini, aku dan Kak Ajidh tidak terima karena kami telah diganggu olehnya.
Akhirnya kami marah kepada perempuan itu.
“Loh, kok kamu ganggu kita sih? Kamu
emangnya siapa? Eh Ibu Kita? Bukan kan? Kamu tuh lebih mirip Ibu kita Kartini
kalee! Udah deh, jangan ganggu kita!” ujarku dan kak Ajidh kesal.
Akhirnya, perempuan itu pergi dan
tidak berani lagi menggangguku yang tengah asik joged ala Chibi. Tiba-tiba, ketika kami asik mengikuti gerakan
chibi lagi, kak Irvan langsung memberi aba-aba untuk terjatuh. Langsung saja
aku beracting jatuh layaknya terkena petir sungguhan.
Cut!
Kak Irvan berteriak keras diiringi tepuk tangan riuh. Yeah, ini adegan ku yang
kedua. Tidak hanya ini, aku juga memainkan beberapa adegan. Berperang dihadapan
kamera menjadi masalah tersendiri untuku. Awalnya aku masih tegang dan takut
tidak pas dalam beracting. Namun, aku percaya diri kepada diriku sendiri, kalau
aku bisa!
Adegan lainya, tidak hanya dilakukan
olehku. Tetapi bergiliran agar semuanya terbagi rata. Akhirnya, aku diminta
untuk beracting lagi. Kali ini, aku diminta untuk mengaku mobil orang. Untuk
peran ini, aku diharuskan beracting sebagai orang yang kesanya sombong. Tak
seperti biasanya, di adegan ini lebih banyak menggunakan dialog. Sesekali ada
pula adeganku yang kurang tepat.
“Bil, di Adegan ini, elo peran nya
jadi cowo yang berkesan sombong gitu ya! eLo kenalin mobil elo ke temen elo
yang ini, nah, nanti ada yang datang nih ...! dan ternyata, dia adalah anak
dari bapak yang punya mobil itu. nah, elo disitu debat sama si Cewe yang punya
mobil ya!” kata kak Irvan memberikan arahan.
“Oh gitu... oke, sip!” kataku
singkat.
Camera
... Rolling ... and Action!
“Eh liat nih, mobil baru gue!”
kataku dalam beracting.
“Wah, beneran mobil baru kamu? Bagus
bangeet!” kata Ayu dalam beractig.
“Iya... ini mobil baru aku! Bagus
kan? Hehe.”
Tiba-tiba datang seorang perempuan.
Disitu, Ayu mengenalkan mobil baruku ke temanya itu. “Eh liat deh, ini mobil
baru Billy! Bagus banget yaa!”
“Hah? Mobil baru billy? Nggak salah
tuh? Ini kan mobil Bokap gue!” katanya yang mulai ngotot. Disitu aku langsung
pura-pura ketakutan tapi tetap mempertahankan kalau itu mobilku.
Tanpa sepengetahuanku, tiba-tiba
banyak sekali yang mengaku mobil miliknya. aku yang tetap ngotot kalau mobil tersebut adalah mobil miliku, tiba-tiba ingin
tertawa melihat banyaknya yang datang diluar sepengetahuanku. Awalnya sih,
memang direncanakan hanya kami bertiga yang akan beradu acting. Tapi, kenapa
yang masuk jadi banyak seperti ini?. Berbekal improvisasi, aku berusaha
menyesuaikan peranku meskipun sesekali terselip tawa dariku. Tiba-tiba
datanglah seorang lelaki dewasa berbaju hitam. Hei, tunggu! Bukankah dia yang
menjadi pemegang Mic yang dihadapkan diatas pemain acting? Tetapi, rupanya dia
ikut bermain dalam adegan ini! Dia langsung mengaku mobil tersebut miliknya dan
mengusir kami semua. Wow, actingnya juga bagus!
Akhirnya kak Irvan mengatakan kata,
“Cut!” yeah! Tidak perlu ada revisi lainya. Shooting pada adegan ini, aku
menduga akan salah dan mengulangnya beberapa kali, tapi rupanya tidak! Pada
Adegan ini, hanya dibutuhkan satu kali shooting. Syukurlah!
Setelah beberapa kali shooting,
akhirnya berakhir juga. Aku juga sudah beradegan banyak. Contohnya, sebagai
Artis didalam mimpi, menari ala Chibi lalu tersambar petir, menarik Jenset, Push Up ala Purwokerto, Ngaku-ngaku punya Mobil, dan bersama-sama
Twibies purwokerto. Wah,
lumayan banyak juga ya!
“Terimakasih semuanya! Jangan lupa
tonton Go Go Chibi minggu depan, ya!” kata Kak Arci mengakhiri semuanya.
Kami semua bersalaman dan berkoor bersama.
“Chibi ... Chibi ... Hak Hak Hak Hak!”
meskipun tak bersama Cherrybelle, tetapi tak apa, ini semua menjadi pengalaman
besar! Yeah!
***
Hari-hari seakan terasa cepat.
Tetapi kenangan kali pertama Shooting
masih tak dapat luntur. Sebenarnya, aku kurang percaya diri dengan hasil akhir shooting. Terlebih, ketika
aku ber acting jatuh karena tersambar
petir, apakah adegan jatuhku pantas, atau entahlah. Lantas, bagaimana bila
kehadiranku dilayar kaca mendapat sambutan buruk dari teman-temanku? Ah ... semakin
bimbang saja hati ini. Tetapi, aku tetap berusaha percaya diri jika aku memang
bisa!
Ketika acara Go Go Chibi dimulai,
aku sudah tak sabar menanti kehadiranku di layar kaca indonesia. Tak lupa,
sebelumnya aku sudah memberi informasi tentang kehadiranku di layar kaca kepada
teman-temanku di dunia maya maupun di dunia nyata.
Adegan yang akan ditayangkan di
Acara Go Go Chibi ini tidak bisa
dipastikan tayang pada segmen berapa. Maka, aku harus terus menancapkan
pandanganku kepada layar televisi. Baru saja mulai, tiba-tiba ... di awal acara
bagianku yang Bermimpi menjadi Artis ditayangkan! Seketika itu, aku yang
melihat diriku di layar kaca langsung tertawa terbahak-bahak. Mungkin karena
actingku yang tampak lugu, atau entahlah! Tetapi aku bisa tertawa lepas melihat
penampilanku sendiri yang super konyol.
Di beberapa Segmen berikutnya, aku
pun tayang lagi. Wow, melihat diriku sendiri dilayar kaca, terasa seperti artis
papan atas yang namanya sedang naik daun! Apalagi, saat itu juga sms dari
teman-temanku berhamburan memenuhi pesan masuk. Syukurlah mereka memberikan
tanggapan positif untuk kehadiranku di layar kaca.
Esok harinya, aku mendapatkan
beberapa tanggapan positif dari teman-temanku. Baru saja tiba, langsung salah
satu teman menghampiriku.
“Bil, kemarin malam actingmu bagus
loh! Aku sampai ketawa ngakak! Hahaha ... Aku nonton sekeluarga, mereka tertawa
lepas melihat kamu di layar kaca! Apalagi neneku, dia langsung ketawa semalam
suntuk! Terlebih ketika lihat acting kamu yang tersambar petir!” katanya dengan
tertawa.
Aku menyeringai sambil tertawa. “Hahaha
.... Alhamdulilah deh, bisa terhibur
sama Actingku di Tv. Aku pikir, actingku itu jelek loh! Hahaha ... ternyata
banyak yang terhibur!” ujarku sambil tersenyum.
“Tentunya kami semua terhibur! Actingmu
jenaka! Cocok deh jadi Artis! Hihihi ... Cie Artis Dadakan nih ye!” sambung
temanku yang lainya sembari menghampiriku.
“Hei, Artis Dadakan?” tanyaku seraya
mengerutkan alis. Kemudian kami semua tertawa mendengar celotehan itu.
Meski hanya sebatas shooting singkat,
tetapi beruntunglah karena actingku mendapat sambutan luar biasa dari semua
yang melihatku di layar kaca. Sampai-sampai, mereka berkata bila aku adalah
Artis Dadakan! Hihi ... bisa saja ya mereka..! []
Kak, boleh minta follback ga? :)
BalasHapus